Sabtu, 13 Maret 2010

Berjabat Tangan



Ada orang yang bertanya kepada Abu Dzar ra., "Apakah waktu itu Rasulullah saw. menjabat tangan kalian jika bertemu?" la menjawab, "Saya tidak pernah menjumpainya kecuali beliau menjabat tangan saya. Suatu hari beliau mengutus seseorang kepada saya, waktu itu saya tidak berada di rumah. Ketika saya pulang, saya diberi tahu oleh istri saya. Kemudian saya menda-tangi Rasulullah. Ketika itu beliau sedang berbaring di tempat tidur. Melihat kedatangan saya, beliau bangkit dan memeluk saya." (HR. Ahmad dan Abu Dawud)

Berjabat tangan bukan sekedar gerakan tangan yang diwarisi secara turuntemurun, tetapi mempunyai makna dan rasa yang dipengaruhi oleh perbedaan hubungan dan kehendak. Oleh karena itulah, Islam melarang laki-laki menjabat tangan perempuan yang bukan muhrimnya. Tangan adalah alat yang sangat peka. la dapat mene-rima dan mengirim isyarat-isyarat yang tampak pada wajah atau yang tersimpan dalam hati. Berjabat tangan dapat mengukur jarak antara dua hati. Ada orang yang berjabat tangan hanya untuk basa-basi, ada pula orang yang berjabat tangan hanya sekedar menyentuh. Ada orang yang berjabat tangan, sementara wajahnya tidak mengarah pada orang yang di hadapan-nya, ada pula orang yang berjabat tangan disertai dengan tatapan mata yang sejuk.

Berjabat tangan dapat menghapus dosa-dosa. Diriwa-yatkan dari Al-Barra' ra., ia berkata, Rasulullah saw. ber-sabda, "Tidaklab seorang muslim yang bertemu lulu berjabat tangan, kecuali bagi mereka ampunan sebelum mereka berpisah."

Diriwayatkan bahwa jika Rasul menjabat tangan seseorang, beliau tidak melepaskan tangan beliau sehing-ga orang itulah yang melepaskannya. Dari Mu'adz bin Jabal ra., ia berkata bahwa Rasulullah memegang tangannya dan berkata, "Hai Muadz, demi Allah, sungguh aku mencintaimu. Aku berpesan kepadamu, jangan sekali-kali kamu mening-galkan membaca doa, 'Ya Allah, tolonglah aku agar dapat mengingat-Mu, bersyukur kepada-Mu, dan melakukan ibadah dengan baik,' setiap selesai shalat." (HR. Abu Dawud)

Kalau dilihat secara sepintas, kalimat "bahwa Rasulullah memegang tanganku" bisa saja dihapus dari hadits itu. Akan tetapi, kenyataannya perawi hadits itu mencantumkannya, karena para sahabat benar-benar memahami makna gerakan itu dan erat kaitannya dengan kalimat sesudahnya, "Demi Allah, sungguh saya mencintaimu."

Jika kita meneliti sabda Rasulullah, "Hai Mu'adz, demi Allah, sungguh saya mencintaimu," maka kita akan mengetahui bahwa Mu'adz sudah mendapatkan sesuatu yang diidam-idamkan oleh setiap muslim. Rasulullah bersabda, "Seseorang itu akan bersama orang yang ia cintai."

Keterpautan antara dua tangan hanya akan dilaku-kan oleh dua hati yang saling mencintai. Tangan tidak akan bergerak untuk berjabat tangan secara tiba-tiba, tetapi menanti komando dari hati dan pikiran. Jangan lupa pula meletakkan tangan Anda di pundak orang yang Anda cintai, karena itu adalah sentuhan yang penuh makna yang hanya dilakukan oleh hati-hati yang saling mencintai. Aisyah ra. berkata, "Zaid bin Haritsah datang ke kota Madinah, sedang Rasulullah berada di rumah saya. Zaid lantas mendatangi beliau dan mengetuk pintu. Rasulullah bangkit sambil merengkuh pakaiannya, setelah itu beliau merangkul dan mencium Zaid." (HR. Tirmidzi, ia berkata, "Hadits ini hasan.")

Diriwayatkan dalam hadits yang lain bahwa ada seorang laki-laki berkata kepada Rasulullah, "Wahai Rasul, seorang laki-laki di antara kami bertemu dengan saudaranya atau temannya, apa ia hams menunduk (hormat)?" Rasulullah menjawab, "Tidak." Ia bertanya, "Apakah ia harus memeluk dan menciumnya?" Rasul menjawab, "Tidak." Ia bertanya, "Apakah menjabat tangannya?" Rasul menjawab, "Ya." (HR. Tirmidzi, ia berkata, "Hadits ini hasan.")

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages

Daftar Blog Saya

  • BERFIKIRLAH SEBELUM BERBUAT MAKSIAT - Seorang laki-laki datang kepada Ibrahim bin Adham rahimahullah, Dia berkata: “Ya Aba Ishaq, aku sering berbuat maksiat. Katakan sesuatu kepadaku sebagai ...
    13 tahun yang lalu
  • - الحمد لله الذى أنزل الفرقان على عبده ليكون للعالمين نذيراً.. والصلاة والسلام على محمد بن عبد الله، الذى أرسله ربه شاهداً ومبشراً ونذيراً، وداعياً إلى الله...
    14 tahun yang lalu