Sabtu, 13 Maret 2010

Panggilah dengan Panggilan yang Paling Disukai



Pada zaman ini banyak orang menggunakan nama-nama aneh yang hanya asal ucap saja. Lebih aneh lagi banyak orang merasa bangga jika menyandang nama-nama itu, sehinggga jika ada orang yang memanggilnya dengan menggunakan nama aslinya maka ia akan marah. Tatkala kita sudah menjadi umat Muhammad saw., kita mempunyai kewajiban agar memanggil orang lain dengan panggilan yang ia sukai, karena hal itu dapat mempererat hubungan kita dengan orang tersebut. Ada sebagian ikhwah yang memanggil orang yang lebih tua dan lebih tinggi (pangkatnya) darinya dengan menggunakan nama saja tanpa ada embel-embel-nya.. la menganggap bahwa sikap itu adalah bentuk penerapan dari makna ukhuwah islamiah. Maka kita jumpai ada seorang mahasiswa yang memanggil dosennya dengan "akh", ada juga di antara ikhwab yang tatkala memper-silakan penceramah hanya dengan menggunakan nama-nya saja dengan anggapan bahwa sikap itu lebih men-jauhkan dari sikap riya'. Padahal embel-embel itu adalah wajar dan merupakan haknya, bukan buatannya sendin. Lalu bagaimana orang-orang dapat mengenal penceramah tersebut dengan betul, jika nama yang dimiliki oleh penceramah juga dimiliki oleh banyak orang? Di mana-kah pula kita meletakkan sabda Rasul,

"Tempatkanlah orang lain pada posisi mereka?"

Di beberapa tempat ada yang memanggil dengan menggunakan kunyah, seperti: wahai, Abu Muhammad! atau wahai, Abu Hasan! Barangkali ini lebih halus didengar dan lebih dapat diterima oleh hati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages

Daftar Blog Saya

  • BERFIKIRLAH SEBELUM BERBUAT MAKSIAT - Seorang laki-laki datang kepada Ibrahim bin Adham rahimahullah, Dia berkata: “Ya Aba Ishaq, aku sering berbuat maksiat. Katakan sesuatu kepadaku sebagai ...
    13 tahun yang lalu
  • - الحمد لله الذى أنزل الفرقان على عبده ليكون للعالمين نذيراً.. والصلاة والسلام على محمد بن عبد الله، الذى أرسله ربه شاهداً ومبشراً ونذيراً، وداعياً إلى الله...
    14 tahun yang lalu