Selasa, 16 Februari 2010

Bahaya Dengki

Rasulullah Shallallahu’alaihiwasallam bersabda yang artinya:” Hasad akan memakan kebaikan yang ada, sebagaimana kayu memakan api”.

Betapa jeleknya sifat iri atau dengki ini, karena semua kebaikan yang kita lakukan akan sia-sia, hanya karena adanya rasa iri atau dengki kita pada
seseorang.pada karunia yang diberikan oleh Allah Ta’ala pada orang yang kita kenal, ataupun yang tidak kita kenal sama sekali.

Mungkin kita sering melihat secara langsung dengan mata kepala kita sendiri, atau ditelevisi akan kebakaran yang menimpa gedung-gedung yang bertingkat, gedung mewah, atau bahkan gubuk derita sekalipun,
ludes ditelan api dalam sekejap mata memandang. Lihatlah pagaruyung yang mewah itu, jangankan bangunan utamanya, bangunan disampingnyapun bisa terkena hembusan api yang menyala-nyala, merah merekah, bak apel yang lagi ranum saking merahnya. Ini baru api
dunia yang memakan bangunan, apatah lagi api neraka yang warnanya bisa hitam pekat, tidak bisa dibayangkan oleh pikiran kita betapa panasnya api neraka tersebut.

Seperti itulah perumpamaan bagaimana hasad memakan kebaikan yang selama bertahun-tahun kita lakukan, amalan ibadah yang sudah tunggang tanggik kita kerjakan, pagi siang-malam, sampai lutut dan kening pegal, dan berwarna kehitaman dikarenakan ibadah yang
kita kerjakan, namun semua ludes, hanya dikarenakan satu perkara saja kita kerjakan, yang dikerjakan bukan oleh tangan, hanya sekeping daging yang lembut dan lunak, itulah yang dinamakan hati. Hasad itu berasal dari dalam hati seseorang.

Rasulullah pernah memberitakan pada para sahabatnya sampai beberapa kali Akan ada kedatangan seseorang ahli surga. Setelah berkata hal tersebut, maka datanglah seorang lelaki. Keesokan harinyapun begitu.Sampai ada seorang sahabat penasaran akan amalan apa sih yang dilakukan oleh pemuda ini, sampai-sampai ia dikatakan Rasulullah
penduduk surga?Maka sahabat itupun meminta izin untuk menginap dirumah lelaki tersebut.Setelah beberapa hari menginap, dilihatnya ibadah lelaki tersebut biasa-biasa saja, ngak ada yang istimewa.Akhirnya ia bertanya pada lelaki tersebut, dan menceritakan sebab ia menginap dirumahnya.Apa jawab lelaki tersebut?.”Saya sebelum tidur setiap harinya selalu merenungkan diri saya, dan tidak ada sedikitpun dihati
saya ada rasa iri atau dengki pada siapapun.

Jadi, betapa besarnya pengaruh sifat dengki pada diri seseorang, dan betapa seseorang bisa masuk surga hanya karena tidak adanya setitikpun rasa iri atau dengki pada sesama.Pada adik kita, pada anak kita, pada suami/istri kita, pada teman kita, pada tetangga kita, atau bahkan pada madu kita sekalipun.Karena kita harus menyadari, “likulli syaiin maziyyah”(Pada setiap orang masing-masingnya punya kelebihan yang telah ditetapkan oleh Allah Ta’ala).

Allah Ta’ala berfirman dalam Q.S Annisa ayat 32, Dan janganlah kamu berangan-angan dengan pemberian kelebihan yang telah ditetapkan oleh Allah kepada sebahagian kamu, bagi para lelaki telah ditetapkan
kadar nasibnya sesuai dengan amalannya, bagi perempuanpun telah ditentukan kadar nasibnya sesuai dengan amalannya juga…”

Orang yang hasad, menginginkan agar karunia yang telah diberikan oleh Allah Ta’ala kepada orang yang diirikannya itu hilang, dan beralih kepada dirinya, baik itu kelebihannya, kasih sayang orang kepadanya, keutamaannya, kekayaannya, kepintarannya, atau apapun yang merupakan kelebihan orang tersebut, hilang lenyap, bahkan ia tak segan-segan berupaya membuat tipu daya, segala macam cara agar karunia dan rahmat serta kelebihan yang ada para orang tersebut hilang
diterpa angin, kalau bisa tak berbekas sama sekali.Dan karunia, atau kelebihan itu beralih kepada dirinya, saking hasadnya ia pada orang tersebut.betapa jeleknya sifat ini, wajar saja kebaikan, amalan ibadah kita bisa terlahap sampai hangus, kehitaman, yang ada hanya debu-debu berterbangan, karena betapa jeleknya sifat iri ini.

Kalau kita tak ingin amalan ibadah kita lenyap begitu saja, ada baiknya kita sering-sering mengingat hadits tersebut, terutama disaat melihat kebakaran, atau minimal melihat kayu ditungku saat kita memasak, atau
melihat orang sedang masak.Kita sadar, begitulah rasa iri, dengki, atau hasad memakan segala kebaikan yang telah bertahun-tahun kita kerjakan.Apakah kita mau amalan kita sia-sia bagai angin menerbangkan daun kering?betapa rapuhnya daun yang telah kering kerontang itu.

Allah Ta’ala menyuruh kita agar berlindung dari memiliki sifat hasad, dan dari kehasatan orang lain kepada kita dengan perintahnya dalam Q.S Al falaq ayat 5:”Dan (aku berlindung)dari kejahatan orang yang hasad
apabila ia telah memiliki sifat iri(dengki)”.

Hanya ada rasa hasad didalam diri seseorang yang diperbolehkan oleh agama sebagaimana sabda Rasulullah yang kira-kira bermaknakan:” Tidak diperbolehkan hasad kecuali dalam dua perkara, seseorang yang diberikan oleh Allah ta’ala akan harta lalu ia menafkahkan
hartanya itu pada jalan Allah, dan seseorang yang diberikan karunia oleh Allah Ta’ala akan ilmu dan ia mengamalkan ilmunya serta memberikannya pada orang lain…..”.

Lantas bagaimana cara kita agar kita terhindar dari sifat iri ersebut?Caranya cukup mudah, asal ada kemauan yang kuat.
Pertama:.Kita harus menyadari bahwa kalau kita iri, segala amalan kita akan rusak. Kedua: Kita harus menyadari, dan bersyukur atas karunia yang telah diberikan oleh Allah ta’ala, Allah berfirman.Jika kamu bersyukur maka nikmatku akan kutambah, tetapi bila kamu kafir (tak bersyukur), maka tunggulah azabKu yang maha pedih Ketiga:Kita harus menyadari bahwa ada beberapa perkara yang tidak bisa diganggu gugat oleh manusia dari ketentuan yang pencipta,yaitu, kelahiran, kematian,
rezeki dan jodoh seseorang, telah ditetapkan dari Allah Ta’ala.
Keempat: Tak perlulah kita mencari-cari aib, atau kesalahan seseorang, hal ini akan menimbulkan dosa dan rasa iri dengki kita saja pada orang tersebut.Allah berfirman:”Janganlah kamu bertajassus(mencari-cari
kesalahan orang lain)”Dan janganlah kamu bergunjing.(bergunjing hanya dibolehkan agama dalam beberapa perkara, salah satunya bila ada niatan baik untuk merubah orang yang kita gunjingkan tersebut.)

Tiada gading yang tak retak, tiada manusia yang tak memiliki kesalahan, yang benar datangnya dari Allah Ta’ala, yang salah berasal dari diri saya sendiri dan syetan.

Wassalamu’alaikum. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages

Daftar Blog Saya

  • BERFIKIRLAH SEBELUM BERBUAT MAKSIAT - Seorang laki-laki datang kepada Ibrahim bin Adham rahimahullah, Dia berkata: “Ya Aba Ishaq, aku sering berbuat maksiat. Katakan sesuatu kepadaku sebagai ...
    13 tahun yang lalu
  • - الحمد لله الذى أنزل الفرقان على عبده ليكون للعالمين نذيراً.. والصلاة والسلام على محمد بن عبد الله، الذى أرسله ربه شاهداً ومبشراً ونذيراً، وداعياً إلى الله...
    14 tahun yang lalu