Kamis, 25 Februari 2010

Dosa Besar (1) : SYIRIK


Dosa paling besar adalah syirik kepada Allah Ta'ala. 
Syirik dibagi menjadi 2 macam :

Pertama, menjadikan selain Allah sekutu; menyembah selain Allah baik berbentuk batu, pohon, matahari, bulan, seorang nabi, seorang syaikh, bintang, malaikat, dan lain-lain. Ini adalah Syirik Akbar (syirik paling besar) sebagaimana disebutkan Allah dalam firman-Nya,

"Sesungguhnya Allah tidak mengampuni jika Dia disekutukan dan Dia mengampuni dosa selain itu bagi siapa saja yang dikehendaki-Nya." (An-Nisa': 48).

Demikian pula firman-Nya yang lain,

"Sesungguhnya syirik adalah kedzaliman yang besar:" (Luqman: 13)

Allah berfirman,

"Sesungguhnya barangsiapa menyekutukan Allah maka Dia telah mengharamkan baginya surga dan tempat tinggalnya adalah neraka." (AI-Maidah: 72).

Ayat-ayat seperti ini sangatlah banyak. Barangsiapa menyekutukan Allah, lalu ia meninggal sebagai seorang musyrik, pastilah ia termasuk penghuni neraka. Sebagaimana misalnya seseorang beriman kepada Allah dan meninggal sebagai seorang mukmin, ia termasuk penghuni surga walaupun disiksa di neraka {terlebih dahulu). Dalam Shahih Bukhari disebutkan bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

"Maukah kalian aku beritakan tentang dosa paling besar (tiga kali)?" Mereka menjawab, "Mau wahai Rasulullah. " Rasulullah bersabda, "Menyekutukan Allah dan durhaka kepada kedua orang tua. " Rasulullah tadinya bersandar lalu duduk tegak dan bersabda, "Ketahuilah, dan ucapan palsu. Ketahui pula, persaksian palsu." Rasulullah terus mengulang-ulang hingga kami berkomentar, "Seandainya saja beliau diam." (Muttafaq Alaihi).

Rasulullah bersabda,
'Jauhilah oleh kalian tujuh dosa yang membinasakan." Yang antaranya syirik terhadap Allah. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda lagi,

"Barangsiapa mengganti agamanya maka bunuhlah ia." (Diriwayatkan Ahmad dan Bukhari)

Kedua, Riya' saat melakukan amal ibadah sebagaimana firman Allah Ta'ala,

"Barangsiapa mengharapkan Tuhannya maka berbuatlah amal shalih dan tidaklah ia menyekutukan Tuhannya dengan sesuatu dalam ibadah kepada-Nya." (AI-Kahfi: 110).

Artinya, ia tidak bertujuan memperlihatkan amalnya kepada orang lain. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

"Jauhilah oleh kalian syirik kecil. " Mereka (para sahabat) bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah syirik kecil itu?" Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menjawab, "Riya: Allah Ta'ala pada saat memberi balasan kepada para hamba atas amal perbuatan mereka berfirman, 'Pergilah kalian menemui orang-orang yang amal kalian perlihatkan kepada mereka di dunia dan lihatlah apakah kalian mendapatkan pahala dari mereka'." (Diriwayatkan Ahmad dan Tirmidzi).

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

"Allah Ta'ala berfirman, 'Barangsiapa mengerjakan suatu perbuatan, ia menyekutukan-Ku pada perbuatan itu dengan selain-Ku, maka perbuatan itu untuk yang dijadikan persekutuan, dan Aku bebas darinya'." (Diriwayatkan Muslim dan Ibnu Majah)

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

"Barangsiapa memperdengarkan (perbuatannya kepada orang) Allah mendengarnya dan barangsiapa memperlihatkan (amalannya kepada orang) Allah melihatnya." (Muttafaq Alaihi dari hadits Jundub bin Abdullah. Tirmidzi meriwayatkan dari Abi Bakrah)

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam bersabda,

"Bisa jadi seseorang berpuasa namun tidak mendapatkan dari puasanya kecuali lapar dan dahaga. Dan bisa jadi seseorang melakukan shalat (malam) namun tidak mendapatkan dari shalatnya itu kecuali begadang malam." (Diriwayatkan Ibnu Majah, Ahmad, dan 8aihaqi).

Artinya bahwa jika shalat dan puasanya bukan karena mengharapkan ridha Allah Ta'ala, tidaklah ia mendapatkan pahala.

Sebagaimana diriwayatkan bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

"Perumpamaan orang (beramal) karena sum'ah (ingin didengar orang) atau riya' (ingin dilihat orang) bagai orang yang memenuhi kantongnya dengan kerikil, kemudian ia memasuki pasar untuk membeli dengan kerikil itu. Jika dibuka di depan pedagang, ternyata itu hanyalah kerikil. Lalu ia ingin memukuli wajahnya dengan kerikil itu. Kantongnya tidak berguna baginya selain komentar dari orang-orang seputar apa yang dimasukkannya di dalamnya yang juga tidak menguntungkannya. Demikian pula orang yang melakukan riya'dan sum 'ah, ia tidak mendapatkan apa-apa dari amalnya selain komentar dari orang-orang dan tidak mendapatkan pahala di akhirat."

Allah Ta'ala berfirman,

"Dan Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang beterbangan." (Al-Furqan:23).

Yakni amal perbuatan yang dilakukan bukan karena mengharapkan keridhaan Allah Ta'ala, Kami membatalkan pahalanya dan Kami jadikan bagai debu yang beterbangan.
Haba' berarti debu yang dilihat wujudnya melalui celah sinar matahari. Diriwayatkan Adi' bin Abi Hatim Ath-Tha'i Ra dari Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

"Sekelompok manusia diperintahkan -pada hari Kiamat- menuju surga, hingga ketika mereka mendekatinya, mereka mengendus baunya dan melihat istana-istana di dalamnya serta apa saja yang dijanjikan Allah kepada para penghuninya. Mereka dipanggil agar segera berpaling darinya karena mereka tidak mempunyai hak atas surga itu. Akhirnya mereka kembali dengan kesedihan dan penyesalan sebagaimana orang-orang terdahulu dan terakhir pulang dengan kondisi serupa. Mereka berkata, 'Wahai Tuhan kami, jika Engkau memasukkan kami ke dalam neraka sebelum memperlihatkan kepada kami apa yang telah Engkau perlihatkan kepada kami, pahala yang Engkau sediakan bagi mereka, tentu hal itu lebih ringan bagi kami. ' Allah berfirman, 'ltu yang Aku kehendaki terhadap kalian, jika kalian berkhalwat (sendirian), kalian menantang-Ku dengan perkara-perkara besar. Namun jika kalian bertemu dengan manusia, kalian bertemu dengan mereka dalam keadaan tunduk, kalian memperlihatkan amal-amal kepada manusia dan berbeda dengan apa yang kalian berikan kepada-Ku dari hati kalian. Kalian takut kepada manusia dan tidak takut kepada-Ku. Kalian mengagungkan manusia dan tidak mengagungkan-Ku. Kalian meninggalkan sesuatu bagi manusia dan tidak meninggalkannya untuk-Ku -yakni, karena manusia-. Maka pada hari ini Aku timpakan kepada kalian pedihnya siksa-Ku dan Aku haramkan bagi kalian agungnya balasan-Ku.

Seseorang bertanya kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, "Apa penolongnya?" Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menjawab, Agar kamu tidak menipu Allah." Orang itu bertanya, "Bagaimana seseorang menipu Allah?" Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menjawab, "Kamu melakukan amalan yang diperintahkan Allah dan Rasul-Nya sedangkan kamu menghendaki keridhaan selain dari-Nya. Jauhilah riya' karena ia adalah syirik kecil. Dan sesungguhnya orang yang melakukan riya' nanti
pada hari Kiamat dipanggil di hadapan banyak makhluk dengan empat Nama: hai Mura'i (orang yang berbuat riya'), hai Ghadir (pengkhianat), hai Fajir (durjana), dan hai Khasir (yang merugi) sesatlah amalmu dan batallah ganjaranmu, tidak ada pahala bagimu dari Kami. Pergilah dan ambil pahalamu dari orang yang kamu beramal untuknya, hai penipu!"

Seorang bijak ditanya tentang orang ikhlas. Ia menjawab bahwa orang ikhlas adalah orang yang menyembunyikan kebaikannya sebagaimana ia menyembunyikan keburukannya. Ada juga yang bertanya kepada yang lain, "Apakah puncak dari keikhlasan?" Ia menjawab, "Agar kamu tidak suka terhadap pujian manusia."

Fudhail bin 'Iyadh Radhiyallahu Anhu berkata, "Meninggalkan amalan karena manusia adalah riya' sedangkan amal untuk manusia adalah syirik, dan keikhlasan adalah jika Allah menyelamatkanmu dari keduanya."

Ya Allah, Selamatkan kami dari kedua macam Syirik ini dan Ampunilah kami !

Sumber : Al-Kabair - Imam Adz-Dzahabi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages

Daftar Blog Saya

  • BERFIKIRLAH SEBELUM BERBUAT MAKSIAT - Seorang laki-laki datang kepada Ibrahim bin Adham rahimahullah, Dia berkata: “Ya Aba Ishaq, aku sering berbuat maksiat. Katakan sesuatu kepadaku sebagai ...
    13 tahun yang lalu
  • - الحمد لله الذى أنزل الفرقان على عبده ليكون للعالمين نذيراً.. والصلاة والسلام على محمد بن عبد الله، الذى أرسله ربه شاهداً ومبشراً ونذيراً، وداعياً إلى الله...
    14 tahun yang lalu